Senin, 30 November 2009

Kubah Emas, Masjid Bukan Sembarang Masjid

 Masjid Dian Al-Mahri. Itulah nama masjid ini sebenarnya. Akan tetapi, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Masjid Kubah Emas karena kubah masjid itu memang terbalut emas.

Ya... masjid di daerah Meruyung, Depok, Jawa Barat, itu rupanya bukan sembarang masjid. Bukan hanya kubahnya yang luar biasa karena berlapis emas 24 karat dan mampu menarik perhatian banyak orang, tetapi masjid yang resmi berdiri sejak tahun 2006 itu rupanya juga bukan sekadar menjadi tempat ibadah seperti masjid kebanyakan.

Selain sebagai tempat ibadah, pantas jika masjid itu disebut sebagai tempat tujuan wisata. Layaknya tempat wisata, masjid ini selalu ramai dikunjungi jemaah yang datang, terutama di akhir pekan. Banyak di antara pengunjung yang datang ke Kubah Emas justru bukan dengan tujuan utama ibadah, melainkan ingin melewatkan hari libur bersama keluarga dengan bersantai dan berfoto bersama di masjid itu.

Seperti yang diakui oleh Ny Erni, salah seorang wanita yang tinggal di Bekasi itu datang bersama keluarganya untuk berwisata melewatkan hari libur di Kubah Emas. "Kami dari Bekasi, Mbak. Emang sengaja dari kemarin punya rencana kalo libur mau jalan-jalan ke Masjid Kubah Emas rame-rame sama keluarga," katanya.

Tak hanya Ny Erni dan keluarganya, masih banyak lagi pengunjung lain yang sengaja datang ke masjid itu meskipun bertempat tinggal jauh di luar wilayah Depok. Bahkan, sering juga pengunjung datang dari jauh, seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar Jawa.

Suasana tempat wisata semakin terlihat di Masjid Kubah Emas dengan adanya pedagang-pedagang makanan, minuman, cendera mata, hingga penjual jasa foto keliling.

Yang menarik, para pedagang dan penjual jasa foto keliling di Kubah Emas seluruhnya berseragam. Mereka juga berjualan menggunakan stan-stan khusus di dalam kawasan masjid yang mereka tata secara teratur.

salah seorang pedagang bernama Jajang mengatakan, seluruh pedagang yang ada di Kubah Emas adalah warga yang tinggal di sekitar kawasan masjid itu. Para pengelola Masjid Kubah Emas sengaja mengumpulkan dan memberdayakan warga sekitar yang tak mampu agar mereka dapat meningkatkan taraf hidup.

"Semuanya warga di sekitar sini, Mbak. Kami diajak sama pengelola masjid untuk berdagang di sini. Makanya, kami semua pake seragam. Yah, lumayanlah kalo buat saya, Mbak, buat cari penghasilan. Sebelumnya soalnya kan saya kerja serabutan," ujar Jajang dengan logat Sundanya.

Selain Jajang yang berdagang, masih banyak lagi warga sekitar yang merasa terbantu dengan kehadiran Masjid Kubah Emas sebagai ladang mata pencahariannya. Selain berdagang, ada di antaranya yang menjadi petugas kebersihan, petugas parkir, dan penjaga keamanan Masjid Kubah Emas. 

sumber :Kompas.com

Tidak ada komentar: